Penulis : Dr. Hamjah Diha, M. Pd
Editor : Fahruddin, M. Ag
SINOPSIS
Politik Identitas mencuat di Indonesia ketika kontestasi antara Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di pemilukada DKI Jakarta pada tahun 2017 yang lalu. Anies Baswedan di anggap mewakili kaum kanan (Islam) sedangkan Ahok di anggap mewakili kaum kiri (kafir). Sehingga muncul diskursus yang menggangap bahwa “siapa yang memilih Anies maka dijamin masuk “surga”, dan siapa yang memilih Ahok pasti masuk “neraka”. Discursus inilah yang membuat perpecahan di antara ummat.
Kebanyakan ummat beranggapan bahwa politik
identitas hanya ditujukan kepada SARA (Suku, Agama, Ras, dan
Antargolongan), padahal, politik identitas memiliki makna yang lebih luas. Politik
identitas tidak bisa dihindari. Ketika seseorang atau sekelompok memperjuangkan
“anak muda harus mewarnai pentas politik, maka secara tidak sadar itu termasuk
politik identitas” atau Ketika seseorang atau sekelompok memperjuangkan “simbol
kedaerahan, maka itu juga bagian dari politik identitas.”
Dalam buku ini, tidak membahas politik
identitas secara politik praktik, tetapi mencoba menguraikan politik identitas
sebagai strategi “penunjukan diri” dan bagaimana “identitas” itu dimanfaatkan,
baik itu oleh tokoh politik maupun oleh pembisnis (bosisme).
Ukuran Buku : 15,5 cm x 23 cm
Jumlah Halaman: ii+130
Ketersediaan Buku : 20 Examplar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar